Kesehatan Reproduksi Remaja
PENGERTIAN
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman.
TUMBUH KEMBANG REMAJA.
Masa remaja dibedakan dalam :
- Masa remaja awal, 10 – 13 tahun.
- Masa remaja tengah, 14 – 16 tahun.
- Masa remaja akhir, 17 – 19 tahun.
Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan :
- Mulai menstruasi.
- Payudara dan pantat membesar.
- Indung telur membesar.
- Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
- Vagina mengeluarkan cairan.
- Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
- Tubuh bertambah tinggi.
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki :
- Terjadi perubahan suara mejadi besar dan mantap.
- Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin.
- Tumbuh kumis.
- Mengalami mimpi basah.
- Tumbuh jakun.
- Pundak dan dada bertambah besar dan bidang.
- Penis dan buah zakar membesar.
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :
- Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.
- Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.
- Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.
- Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya.
Hal tersebut diatas menyebabkan remaja menjadi lebih mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif dari lingkungan barunya.
MENSTRUASI ATAU HAID.
Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat terjadi sebulan dua kali menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi lagi. Hal ini memakan waktu kira-kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola yang teratur dan akan berjalan terus secara teratur sampai usia 50 tahun. Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut menopause. Siklus menstruasi meliputi :
- Indung telur mengeluarkan telur (ovulasi) kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi yang akan datang.
- Telur berada dalam saluran telur, selaput lendir rahim menebal.
- Telur berada dalam rahim, selaput lendir rahim menebal dan siap menerima hasil pembuahan.
- Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan lepas dari dinding rahim dan terjadi perdarahan. Telur akan keluar dari rahim bersama darah.
Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan. Ada yang 26 hari, 28 hari, 30 hari, atau bahkan ada yang 40 hari. Lama menstruasi pada umumnya 5 hari, namun kadang-kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari. Jumlah seluruh darah yang dikeluarkan biasanya antara 30 – 80 ml. Selama masa haid, yang perlu diperhatikan adalah kebersihan daerah kewanitaan dengan mengganti pembalut sesering mungkin.
MIMPI BASAH, BAGAIMANA BISA TERJADI ?
Ketika seseorang laki-laki memasuki masa pubertas, terjadi pematangan sperma didalam testis. Sperma yang telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui Vas Deferens kemudian berada dalam cairang mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Air mani yang telah mengandung sperma ini akan keluar yang disebut ejakulasi. Ejakulasi yang tanpa rangsangan yang nyata disebut mimpi basah. Masturbasi adalah memberikan rangsangan pada penis dengan gerakan tangan sendiri sehingga timbul ereksi yang disusul dengan ejakulasi, atau disebut juga onani.
KEHAMILAN.
Merupakan akibat utama dari hubungan seksual. Kehamilan dapat terjadi bila dalam berhubungan seksual terjadi pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel sperma. Proses kehamilan dapat diilustrasikan sebagai berikut :
- Sel telur yang keluar dari indung telur pada saat ovulasi akan masuk kedalam sel telur.
- Sperma yang tumpah didalam saluran vagina waktu senggama akan bergerak masuk kedalam rahim dan selanjutnya ke saluran telur.
- Di saluran telur ini, sperma akan bertemu dengan sel telur dan langsung membuahi.
Tanda-tanda kehamilan :
- Sering mual-mual, muntah dan pusing pada saat bangun tidur (morning sickness) atau sepanjang hari.
- Mengantuk, lemas, letih dan lesu.
- Amenorhea (tidak mengalami haid).
- Nafsu makan menurun, namun pada saat tertentu menghendaki makanan tertentu (nyidam).
- Dibuktikan melalui tes laboratorium yaitu HCG Test dan USG.
- Perubahan fisik seperti payudara membesar dan sering mengeras, daerah sekitar Aerola Mammae (sekitar puting) membesar.
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PENYAKIT KELAMIN).
Adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Akan beresiko tinggi apabila dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Baik laki-laki maupun perempuan bisa beresiko tertular penyakit kelamin. Perempuan beresiko lebih besar tertular karena bentuk alat reproduksinya lebih rentan terhadap PMS. Sayangnya, 50% dari perempuan yang tertular PMS tidak tahu bahwa ia sudah tertular. PMS tidak dapat dicegah hanya dengan :
- Membersihkan alat kelamin setelah berhubungan seksual.
- Minum jamu tradisional.
- Minum obat antibiotik sebelum dan sesudah berhubungan seksual.
PMS yang umum terdapat di Indonesia adalah :
- Gonorrea.
- Clamidia.
- Sifilis.
- Herpes genital.
- Trikonomiasis.
- Ulkul mole (chancroid).
- Kutil kelamin.
- HIV-AIDS.
GONORREA (GO)
Kuman penyebabnya : Neisseria gonnorrhoeae.
Masa inkubasi atau penyebaran kuman : 2 – 10 hari setelah hubungan seks.
Tanda-tanda : nyeri pada saat kencing, merah, bengkak dan bernanah pada alat kelamin.
Komplikasi yang timbul : infeksi radang panggunl, mandul, menimbulkan kebutaan pada bayi yang dilahirkan.
Pemeriksaan : pewarnaan gram dan biakan agar.
SIFILIS (RAJA SINGA)
Kuman penyebab : Trepanema palidum.
Masa inkubasi : tanpa gejala berlangsung 3 – 13 minggu, lalu timbul benjolan sekitar alat kelamin, disertai pusing, nyeri tulang, akan hilang sementara. 6 – 12 minggu setelah hubungan seks muncul bercak merah pada tubuh yang dapat hilang sendiri tanpa disadari. 5 – 10 tahun penyakit ini akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung.
Komplikasi pada wanita hamil : dapat melahirkan dengan kecacatan fisik seperti kerusakan kulit, limpa, hati dan keterbelakangan mental.
Pemeriksaan : tes laboratorium untuk mendeteksi RPR (Rapid Plasma Reagent) dan TPHA (Trepanema Palidum Hemagglutination Assay).
TRIKONOMIASIS
Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis.
Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain : Keluar cairan vagina encer berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk; Sekitar kemaluan bengkak, kemerahan, gatal dan terasa tidak nyaman.
Komplikasi yang bisa terjadi : lecet sekitar kemaluan, bayi lahir prematur, memudahkan penularan infeksi HIV.
Tes laboratorium untuk mendeteksi sediaan basah KOH.
ULKUS MOLE (Chancro)id
Disebabkan oleh bakteri Hemophilus ducreyi.
Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain : Luka lebih dari diameter 2 cm, cekung, pinggirnya tidak teratur, keluar nanah dan rasa nyeri; Biasanya hanya pada salah satu sisi alat kelamin. Sering (50%) disertai pembengkakan kelenjar getah bening di lipat paha berwarna kemerahan (bubo) yang bila pecah akan bernanah dan nyeri.
Komplikasi yang mungkin terjadi : kematian janin pada ibu hamil yang tertular, memudahkan penularan infeksi HIV. Tes laboratorium untuk mendeteksinya dengan pewarnaag Gram dan Biakan agar selama seminggu.
KLAMIDIA
Disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi ini biasanya kronis, karena sebanyak 70% perempuan pada awalnya tidak merasakan gejala apapun sehingga tidak memeriksakan diri.
Gejala yang ditimbulkan : Cairan vagina encer berwarna putih kekuningan; Nyeri di rongga panggul; Perdarahan setelah hubungan seksual.
Komplikasi yang mungkin terjadi : Biasanya menyertai gonore; Penyakit radang panggul; Kemandulan akibat perlekatan pada saluran falopian; Infeksi mata pada bayi baru lahir; Memudahkan penularan infeksi HIV.
Tes laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi adalah Elisa, Rapid Test dan Giemsa.
KUTIL KELAMIN
Disebabkan oleh Human Papiloma Virus.
Gejala yang ditimbulkan : tonjolan kulit seperti kutil besar disekitar alat kelamin (seperti jengger ayam).
Komplikasi yang mungkin terjadi : kutil dapat membesar seperti tumor; bisa berubah menjadi kanker mulut rahim; meningkatkan resiko tertular HIV-AIDS.
Tidak perlu mendeteksi laboratorium karena langsung dapat terlihat oleh mata biasa.
HIV-AIDS
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang menyebabkan AIDS. Virus ini menyerang sel darah putih manusia yang merupakan bagian paling penting dalam system kekebalan tubuh.
AIDS atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah kumpulan gejala-gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Seseorang yang terinfeksi HIV secara fisik tidak ada bedanya dengan orang yang tidak terinfeksi. Hampir tidak ada gejala yang muncul pada awal terinfeksi HIV. Tetapi ketika berkembang menjadi AIDS, maka orang tersebut perlahan-lahan akan kehilangan kekebalan tubuhnya sehingga mudah terserang penyakit dan tubuh akan melemah.
Obat-obatan yang ada pada saat ini, belum mampu untuk menjanjikan suatu kesembuhan yang pasti.
Tes HIV (ELISA dua kali) perlu disertai konseling sebelum dan sesudah tes dilakukan.
Setiap orang beresiko tertular HIV-AIDS, baik tua maupun muda, kaya atau miskin, heteroseksual maupun homoseksual, terkenal maupun tidak terkenal. Resiko tertular HIV tidak berkaitan dengan siapa kita, tetapi apa yang kita lakukan.
HIV dapat ditularkan dengan cara :
- Hubungan seksual tanpa pelindung dengan Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA).
- Menggunakan benda tajam yang terkontaminasi oleh virus HIV, misalnya jarum suntik pada pengguna dan pecandu narkoba, alat pembuat tatto dan alat tindik.
- Mendapatkan transfusi darah yang mengandung virus HIV.
- Dari ibu ODHA kepada bayi yang dikandung dan disusuinya.
HIV tidak dapat ditularkan kepada orang lain melalui :
- Bersalaman atau berpelukan.
- Makanan dari piring yang pernah digunakan ODHA.
- Batuk atau bersin ODHA.
- Gigitan nyamuk.
- Berenang ditempat berenang yang sama dengan ODHA.
- Mengunjungi ODHA dirumah atau dirumah sakit.
ASPEK KESEHATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH REMAJA PUTRI.
ANEMIA.
Anemia terjadi karena kurangnya zat besi dan asam folat dalam tubuh. Penderita anemia berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah serta kematian pada proses persalinan.
Tanda-tanda anemia :
- Mudah lelah, mengantuk.
- Pusing, muka pucat.
- Tidak bersemangat.
Mengapa perempuan lebih rentan anemia dibandingkan laki-laki?
Kebutuhan zat besi perempuan 3 kali lipat lebih banyak dibandingkan laki-laki. Perempuan setiap bulan mengalami haid, jadi perlu zat besi untuk mengembalikan kondisi tubuhnya. Demikian pula pada saat hamil, butuh zat besi untuk kebutuhan perkembangan janin.
Apa yang perlu dilakukan agar terhindar dari anemia?
- Mengkonsumsi makanan bergizi.
- Mengkonsumsi tablet penambah darah.
TANDA-TANDA ANEMIA
5 L yaitu :
1.Letih
2.lesu
3.lelah
4.lemas
5.lalai
HAK-HAK REPRODUKSI PADA REMAJA
A. Pengertian dan Jenis Hak-Hak Reproduksi
Hak reproduksi merupakan bagian dari hak azasi manusia yang melekat pada manusia sejak lahir dan dilindungi keberadaannya. Sehingga pengekangan terhadap hak reproduksi berarti pengekangan terhadap hak azasi manusia.
1. Pengertian Hak-hak Reproduksi
Hak reproduksi secara umum diartikan sebagai hak yang dimiliki oleh individu baik pria maupun perempuan yang berkaitan dengan keadaan reproduksinya.
2. Macam-macam Hak-hak reproduksi
Berdasarkan Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) di Kairo 1994, ditentukan ada 12 hak-hak reproduksi. Namun demikian, hak reproduksi bagi remaja yang paling dominan dan secara sosial dan budaya dapat diterima di Indonesia mencakup 11 hak, yaitu:
a. Hak mendapatkan informasi dan pendidikan
kesehatan reproduksi. Setiap remaja berhak mendapatkan informasi dan pendidikan yang jelas dan benar tentang berbagai aspek terkait dengan masalah kesehatan reproduksi
Contohnya: seorang remaja harus mendapatkan informasi dan pendidikan perihal kesehatan reproduksinya.
b. Hak mendapatkan pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi. Setiap remaja memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan dan perlindungan terkait dengan kehidupan reproduksinya termasuk terhindar dari resiko kematian akibat proses reproduksi.
Contoh: seorang remaja yang positif HIV berhak mendapatkan perawatan dan pelayanan ARV (Anti Retroviral) sehingga kemungkinan mengalami infeksi opportunities dapat diperkecil.
c. Hak untuk kebebasan berfikir tentang kesehatan reproduksi.
Setiap remaja berhak untuk berpikir atau mengungkapkan pikirannya tentang kehidupan yang diyakininya. Perbedaan yang ada harus diakui dan tidak boleh menyebabkan terjadinya kerugian atas diri yang bersangkutan. Orang lain dapat saja berupaya merubah pikiran atau keyakinan tersebut namun tidak dengan pemaksaan akan tetapi dengan melakukan upaya Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) atau advokasi.
Contoh: seseorang dapat saja mempunyai pikiran bahwa banyak anak menguntungkan bagi dirinya dan keluarganya. Bila ini terjadi maka orang tersebut tidak boleh serta merta dikucilkan atau dijauhi dalam pergaulan. Upaya merubah pikiran atau keyakinan tersebut boleh dilakukan sepanjang dilakukan sendiri oleh yang bersangkutan setelah mempertimbangkan berbagai hal sebagai dampak dari KIE dan advokasi yang dilakukan petugas.
d. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk perlindungan dari perkosaan, kekerasaan, penyiksaan dan pelecehan seksual. Remaja laki-laki maupun perempuan berhak mendapatkan perlindungan dari kemungkinan berbagai perlakuan buruk di atas karena akan sangat berpengaruh pada kehidupan reproduksi.
Contoh: Perkosaan terhadap remaja putri misalnya dapat berdampak pada munculnya kehamilan yang tidak diinginkan oleh bersangkutan maupun oleh keluarga dan lingkungannya. Penganiayaan atau tindakan kekekerasan lainnya dapat berdampak pada trauma fisik maupun psikis yang kemudian dapat saja berpengaruh pada kehidupan reproduksinya.
e. Hak mendapatkan manfaat dari Kemajuan Ilmu Pengetahuan yang terkait dengan kesehatan reproduksi;
Setiap remaja berhak mendapatkan manfaat dari kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan terkait dengan kesehatan reproduksi, serta mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya dan sebenarbenarnya dan kemudahan akses untuk mendapatkan pelayanan informasi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja.
Contoh: Jika petugas mengetahui tentang Kesehatan Reproduksi Remaja, maka petugas berkewajiban untuk memberi informasi kepada remaja, karena mungkin pengetahuan tersebut adalah hal yang paling baru untuk remaja.
f. Hak untuk menentukan jumlah anak dan jarak kelahiran
Setiap orang berhak untuk menentukan jumlah anak yang dimilikinya serta jarak kelahiran yang diinginkan.
Contoh Dalam konteks program KB, pemerintah, masyarakat, dan lingkungan tidak boleh melakukan memberikan pemahaman sejelas-jelasnya dan sebenar-benarnya mengenai dampak negatif dari memiliki anak jumlah besar dan dampak positif dari memiliki jumlah anak sedikit. Jikapun klien berkeputusan untuk memiliki anak sedikit, hal tersebut harus merupakan keputusan klien itu sendiri.
Setiap orang tidak boleh mendapatkan perakukan diskriminatif berkaitan dengan kesehatan reproduksi karena ras, jenis kelamin, kondisi sosial ekonomi, ke
g. Hak untuk hidup (hak untuk dilindungi dari kematian karena kehamilan dan proses melahirkan)
Setiap perempuan yang hamil dan akan melahirkan berhak untuk mendapatkan perlindungan dalam arti mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik sehingga terhindar dari kemungkinan kematian dalam proses kehamilan dan melahirkan tersebut.
Contoh; Pada saat melahirkan seorang perempuan mempunyai hak untuk mengambil keputusan bagi dirinya secara cepat terutama jika proses kelahiran tersebut berisiko untuk terjadinya komplikasi atau bahkan kematian. Keluarga tidak boleh menghalanghalangi dengan berbagai alasan.
h. Hak atas kebebasan dan keamanan berkaitan dengan kehidupan reproduksi.
Hak ini terkait dengan adanya kebebasan berpikir dan menentukan sendiri kehidupan reproduksi yang dimiliki oleh seseorang. Contoh :Dalam konteks adanya hak tersebut, maka seseorang harus dijamin keamanannya agar tidak terjadi” pemaksaaan” atau “pengucilan” atau munculnya ketakutan dalam diri individu karena memiliki hak kebebasan tersebut.
i. Hak atas kerahasiaan pribadi dengan kehidupan reproduksinya
Setiap individu harus dijamin kerahasiaan kehidupan kesehatan reproduksinya misalnya informasi tentang kehidupan seksual, masa menstruasi dan lain sebagainya.
Contoh: Petugas atau seseorang yang memiliki informasi tentang kehidupan reproduksi seseorang tidak boleh “membocorkan” atau dengan sengaja memberikan informasi yang dimilikinya kepada orang lain. Jika informasi dibutuhkan sebagai dana untuk penunjang pelaksanaan program, misalnya data tentang prosentase pemakaian alat kontrasepsi masih tetap dimungkinkan informasi tersebut dipublikasikan sepanjang tidak mencantumkan indentitas yang bersangkutan.
j. Hak membangun dan merencanakan keluarga
Setiap individu dijamin haknya; kapan, dimana, dengan siapa, serta bagaimana ia akan membangun keluarganya. Tentu saja kesemuanya ini tidak terlepas dari norma agama, sosial dan budaya yang berlaku (ingat tentang adanya kewajiban yang menyertai adanya hak reproduksi).
Contoh: Seseorang akan menikah dalam usia yang masih muda, maka petugas tidak bisa memaksa orang tersebut untuk membatalkan pernikahannya. Yang bisa diupayakan adalah memberi tahu orang tersebut tentang peraturan yang berlaku di Indonesia tentang batas usia terendah untuk menikah. Dan yang penting adalah memberitahu tentang dampak negatif dari menikah dan hamil pada usia muda.
k. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi
Setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapat atau aspirasinya baik melalui pernyataan pribadi atau pernyataan melalui suatu kelompok atau partai politik yang berkaitan dengan kehidupan reproduksi.
Contoh: seseorang berhak menyuarakan penentangan atau persetujuan terhadap aborsi baik sebagai individu maupun bersama dengan kelompok. Yang perlu diingatkan adalah dalam menyampaikan pendapat atau aspirasi tersebut harus memperhatikan azas demokrasi dan dalam arti tidak boleh memaksakan kehendak dan menghargai pendapat orang lain serta taat kepada hukum dan peraturan peraturan yang berlaku.
l. Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam kehidupan berkeluarga dan kehidupan reproduksi.
yakinan/agamanya dan kebangsaannya.
Contoh : Orang tidak mampu harus mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas (bukan sekedar atau asal-asalan) yang tentu saja sesuai dengan kondisi yang melingkupinya. Demikian pula seseorang tidak boleh mendapatkan perlakuan yang berbeda dalam hal mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi hanya kerena yang bersangkutan memiliki keyakinan berbeda dalam kehidupan reproduksi. Misalnya seseorang tidak mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan secara besar hanya karena yang bersangkutan tidak ber-KB atau pernah menyampaikan suatu aspirasi yang berbeda dengan masyarakat sekitar. Pelayanan juga tidak boleh membedakan apakah seseorang tersebut perempuan atau laki-laki. Hal ini disebut dengan diskriminasi gender.
B. Masalah-Masalah Dalam Pemenuhan Hak-Hak Reproduksi Pada Remaja.
Permasalahan remaja yang ada saat ini sangat kompleks dan mengkhawatirkan. Berbagai data menunjukkan bahwa penerapan pemenuhan hak reproduksi bagi remaja belum sepenuhnya mereka dapatkan, antara lain dalam hal pemberian informasi. Hal ini dapat dilihat dari masih
rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi yaitu tentang masa subur. Remaja perempuan dan laki-laki usia 15-24 tahun yang mengetahui tentang masa subur mencapai 65 % ( SDKI 2007 ) terdapat kenaikan dibanding hasil SKRRI tahun 2002-2003 sebesar 29% dan 32%. Remaja perempuan dan laki-laki yang mengetahui risiko kehamilan jika melakukan hubungan seksual sekali masing-masing mencapai 63 % (SDKI 2007) terdapat kenaikan dibanding hasil SKKRI tahun 2002-2003 sebesar 49% dan 45%. Hasil penelitian tentang pengetahuan Penyakit Menular Seksual (PMS) yang dilakukan di DKI Jakarta oleh LD-UI tahun 2005 menunjukkan bahwa pengetahuan remaja tentang PMS masih sangat rendah kecuali mengenai HIV dan AIDS yaitu sekitar 95%, Raja singa sekitar 37%, penyakit kencing nanah 12%, herpes genitalis 3%, klamida/kandidiasis 2%, Jengger ayam 0,3%.
Data diatas menunjukkan bahwa pengetahuan remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) masih sangat rendah karena terbatasnya akses informasi KRR kepada remaja.
Demikian pula halnya dengan pemberian pelayanan kesehatan reproduksi bagi remaja. Kelompok remaja memiliki karakteristik tersendiri sehingga memerlukan pelayanan yang juga spesifik. Namun sayangnya selama ini masih sangat sedikit pelayanan kesehatan reproduksi yang dikhususkan bagi remaja. Pelayanan kesehatan untuk remaja yang ada saat ini lebih dirancang untuk melayani orang
dewasa atau pasangan suami istri. Di sisi lain ada indikasi tingginya perilaku seksual bebas dikalangan remaja yang dapat berakibat terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, PMS dan Infeksi Menular Seksual. Remaja yang cenderung rentan terkena dampak kesehatan reproduksi adalah remaja putus sekolah, remaja jalanan, remaja penyalahguna napza, remaja yang mengalami kekerasan seksual, korban perkosaan dan pekerja seks komersial. Mereka ini sebenarnya memerlukan pelayanan kesehatan reproduksi yang lebih spesifik atau yang juga dikenal dengan strategi pelayanan remaja yang bermasalah atau dikenal dengan istilah strategi second chance. Bagi remaja yang mengalami resiko Triad KRR (Seksualitas, HIV dan AIDS dan Napza) yang memerlukan pelayanan kesehatan ternyata belum dapat akses ketempat pelayanan sesuai yang diinginkan. Hal ini karena tempat-tempat pelayanan yang ramah remaja masih sangat sedikit.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diharapkan Pemerintah melalui berbagai sektor baik Pusat maupun daerah serta, LSM dapat berperan aktif memberikan informasi dan pelayanan serta pemenuhan hak-hak reproduksi bagi remaja. Dengan mendapat informasi yang benar mengenai resiko Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), maka diharapkan remaja akan semakin berhati-hati dalam melakukan aktifitas kehidupan reproduksinya. Untuk itu Pemerintah dituntut untuk menyediakan perangkat peraturan Per Undang-Undangan yang banyak berpihak kepada remaja. Karena hak reproduksi merupakan bagian integral dari hak azasi manusia maka pemerintah berkewajiban untuk melindungi individu/masyarakat yang hak reproduksinya dilanggar.
PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN
A. Pengertian Pendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga mencapai usia minimal pada saat perkawinan yaitu 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria. PUP bukan sekedar menunda sampai usia tertentu saja tetapi mengusahakan agar kehamilan pertamapun terjadi pada usia yang cukup dewasa. Bahkan harus diusahakan apabila seseorang gagal mendewasakan usia perkawinannya, maka penundaan kelahiran anak pertama harus dilakukan. Dalam istilah KIE disebut sebagai anjuran untuk mengubah bulan madu menjadi tahun madu.
Pendewasaan usia perkawinan merupakan bagian dari program Keluarga Berencana Nasional. Program PUP memberikan dampak pada peningkatan umur kawin pertama yang pada gilirannya akan menurunkan Total Fertility Rate (TFR).
Tujuan program pendewasaan usia perkawinan adalah memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja agar didalam merencanakan keluarga, mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, sosial, ekonomi serta menentukan jumlah dan jarak kelahiran. Tujuan PUP seperti ini berimplikasi pada perlunya peningkatan usia kawin yang lebih dewasa. Program PUP dalam program KB bertujuan meningkatkan usia kawin perempuan pada umur 21 tahun (RPJM 20042009).
B. Gambaran Usia Kawin di Indonesia
Hasil data SDKI tahun 2007 menunjukan median usia kawin pertama berada pada usia 19,8 tahun sementara hasil SDKI 2002-2003 menunjukan angka 19,2 tahun. Angka ini mengindikasikan bahwa separuh dari pasangan usia subur di Indonesia menikah dibawah usia 20 tahun. Lebih lanjut data SDKI 2007 menunjukkan bahwa angka kehamilan dan kelahiran pada usia muda (< 20 tahun) masih sekitar 8,5%. Angka ini turun dibandingkan kondisi pada SDKI 2002-2003 yaitu 10,2%.
Dalam Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2007 remaja berpendapat usia ideal menikah bagi perempuan adalah 23,1 tahun. Sedangkan usia ideal menikah bagi pria 25,6 tahun terdapat kenaikan jika dibandingkan dengan hasil SKRRI 2002-2003 yaitu remaja berpendapat usia ideal menikah bagi perempuan 20,9 tahun. Sedangkan usia ideal menikah bagi pria 22,8 tahun.
C. Program Pendewasaan Usia Perkawinan dan Perencanaan Keluarga
Program Pendewasaan Usia kawin dan Perencanaan Keluarga merupakan kerangka dari program pendewasaan usia perkawinan. Kerangka ini terdiri dari tiga masa reproduksi, yaitu : 1) Masa menunda perkawinan dan kehamilan, 2) Masa menjarangkan kehamilan dan 3) Masa mencegah kehamilan.
Masa Menunda Perkawinan Masa menjarangkan Masa mencegah dan Kehamilan Kehamilan Kehamilan
1. Masa Menunda Perkawinan dan Kehamilan
Kelahiran anak yang baik, adalah apabila dilahirkan oleh seorang ibu yang telah berusi 20tahun. Kelahiran anak, oleh seorang ibu dibawah usia 20 tahun akan dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan anak yang bersangkutan. Oleh sebab itu sangat dianjurkan apabila seorang perempuan belum berusia 20 tahun untuk menunda perkawinannya. Apabila sudah terlanjur menjadi pasangan suami istri yang masih dibawah usia 20 tahun, maka dianjurkan untuk menunda kehamilan, dengan menggunakan alat kontrasepsi seperti yang akan diuraikan dibawah ini.
Beberapa alasan medis secara objektif dari perlunya penundaan usia kawin pertama da kehamilan pertama bagi istri yang belum berumur 20 tahun adalah sebagai berikut:
a) Kondisi rahim dan panggul belum berkembang optimal sehingga dapat mengakibatkan risiko kesakitan dan kematian pada saat persalinan, nifas serta bayinya.
b) Kemungkinan timbulnya risiko medik sebagai berikut:
• Keguguran
• Preeklamsia (tekanan darah tinggi, cedema, proteinuria)
• Eklamsia (keracunan kehamilan)
• Timbulnya kesulitan persalinan
• Bayi lahir sebelum waktunya
• Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
• Fistula Vesikovaginal (merembesnya air seni ke vagina)
• Fistula Retrovaginal ( keluarnya gas dan feses/tinja ke vagina)
• Kanker leher rahim
Penundaan kehamilan pada usia dibawah 20 tahun ini dianjurkan dengan menggunakan alat kontrasepsi sebagai berikut:
a) Prioritas kontrasepsi adalah oral pil, oleh karena peserta masih muda dan sehat
b) Kondom kurang menguntungkan, karena pasangan sering bersenggama (frekuensi tinggi) sehingga akan mempunyai kegagalan tinggi.
c) AKDR/Spiral/IUD bagi yang belum mempunyai anak merupakan pilihan kedua.AKDR/Spiral/IUD yang digunakan harus dengan ukuran terkecil.
2. Masa Menjarangkan kehamilan
Masa menjarangkan kehamilan terjadi pada periode PUS berada pada umur 20-35 tahun. Secara empirik diketahui bahwa PUS sebaiknya melahirkan pada periode umur 20-35 tahun, sehingga resiko-resiko medik yang diuraikan diatas tidak terjadi. Dalam periode 15 tahun (usia 20-35 tahun) dianjurkan untuk memiliki 2 anak. Sehingga jarak ideal antara dua kelahiran bagi PUS kelompok ini adalah sekitar 7-8 tahun. Patokannya adalah jangan terjadi dua balita dalam periode 5 tahun. Untuk menjarangkan kehamilan dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi.
Pemakaian alat kontrasepsi pada tahap ini dilaksanakan untuk menjarangkan kelahiran agar ibu dapat menyusui anaknya dengan cukup banyak dan lama. Semua kontrasepsi, yang dikenal sampai sekarang dalam program Keluarga Berencana Nasional, pada dasarnya cocok untuk menjarangkan kelahiran. Akan tetapi dianjurkan setelah kelahiran anak pertama langsung menggunakan alat kontrasepsi spiral (IUD).
3. Masa Mencegah Kehamilan
Masa pencegahan kehamilan berada pada periode PUS berumur 35 tahun keatas. Sebab secara empirik diketahui melahirkan anak diatas usia 35 tahun banyak mengalami resiko medik. Pencegahan kehamilan adalah proses yang dilakukan dengan menggunakan alat kontrasepsi. Kontrasepsi yang akan dipakai diharapkan berlangsung sampai umur reproduksi dari PUS yang bersangkutan yaitu sekitar 20 tahun dimana PUS sudah berumur 50 tahun. Alat kontrasepsi yang dianjurkan bagi PUS usia diatas 35 tahun adalah sebagai berikut:
a) Pilihan utama penggunaan kontrasepsi pada masa ini adalah kontrasepsi mantap (MOW, MOP).
b) Pilihan ke dua kontrasepsi adalah IUD/AKDR/Spiral
c) Pil kurang dianjurkan karena pada usia ibu yang relatif tua mempunyai kemungkina timbulnya akibat sampingan.
1. MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN
REPRODUKSI
Sejak lahir, manusia dikaruniai organ reproduksi. Organ reproduksi diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk manusia, agar manusia dapat terus melangsungkan keturunannya. Organ tersebut sangat penting. Bila kita tidam mempunyai organ reproduksi, apa jadinya? Salah satunya kita akan kesulitan untuk buang air kecil (kencing).
Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita bersyukur atas apa-apa yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita. Diciptakan organ reproduksi untuk manusia sudah tentu ada fungsiny. Apa yang harus kita lakukan terhadap organ reproduksi kita?
Tuhan menciptakan manusia atas laki-laki dan perempuan. Sudah tentu laki-laki dan perempuan memiliki organ reproduksi yang berbeda. Berbeda bentuk, fungsi serta cara menjaga kebersihannya.
Bagaimana cara kita menjaga kebersihan organ reproduksi?
Setiap manusia perlu menjaga kebersihan organ reproduksinya. Terutama bagi wanita, apabila saat haid atau menstruasi. Pada saat itu, tubuh wanita rentan terhadap penyakit. Cara membersihkan organ reproduksi untuk wanita, Mandi dengan air bersih sehari dua kali. Bila haid atau menstruasi hendaknya mengganti pembalut setiap beberapa jam sekali, menggunakan pembalut yang bersih bebas kotoran dan berolah raga secara teratur, membasuh organ bila habis buang air kecil agar tidak gatal.
Begitu pula dengan laki-laki, untuk menjaga kebersihan organ reproduksinya, hendaknya mandi dua kali sehari, mengganti pakaian dalam sehari dua kali, membasuh organnya sehabis buang air kecil, serta olah raga secara teratur.
2. BERBAGAI PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN
DENGAN ALAT PENCERNAAN MAKANAN
Kamu telah mempelajari alat pencernaan manusia. Alat pencernaan tersebut dapat mengalami gangguan dan penyakit. Sariawan merupakan penyakit radang pada rongga mulut dan lidah. Penyebab penyakit ini, diantaranya kekurangan vitamin C dan za besi, mengkomsumsi makanan dan minuman yang panas, serta kkurang terjaganya kebersihan.
MAG (radang lambung) adalah penyakit yang membuat lambung terasa perih dan mual. Penyebab mag adalah asam lambung yang terlalu banyak, makan tidak teratur dan beban pikiran dapat menimbulkan penyakit ini.
Penyakit lainnya adalah penyakit diare. Penyakit ini ditandai buang air besar terus-menerus. Diare disebabkan oleh bakteri yang menyerang usus halus dan usus besar.
3. KARBOHIDRAT
Karbohidrat berguna sebagai sumber energi utama bagi manusia. Energi yang didapatkan dari karbohidrat digunakan manusia untuk melakukan aktifitas hidupnya, seperti bekerja dan berolah raga.
4. PROTEIN
Apakah kegunaan protein? Protein berguna membangun sel tubuh, mengganti telah sel-sel yang rusak, menghasilkan tenaga, dan memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit.
5. LEMAK MINYAK
Jika kamu tidak makan dalam waktu yang cukup lama, karbohodrat dalam tubuhmu akan habis terpakai. Jika karbohidrat telah habis, energi dari lemaklah yang kamu gunakan. Lemak juga berguna melarutkan vitamin A, D, dan E, serta menjaga kehangatan suhu tubuh.
6. VITAMIN
Jenis vitamin bermacam-macam. Setiap vitamin memiiki kegunaan yang bermacam-macam. Untuk lebih jelasnya, bacalah uraian berikut.
Salah satu jenis vitamin adalh vitamin A. Vitamin A berfungsi menjaga kesehatan mata dan kesehatan kulit. Pernahkah kamu melihat orang yang rabun senja? Orang tersebut mengalami kesulitan untuk melihat dengan jelas pada waktu senja. Penyakit ini terjadi akibat kekurangan vitamin A. Selain itu, vitamin A juga berguna menjaga kesehatan kulit. Vitamin A terkandung dalam ikan, susu, hati, telur, wortel, papaya, dan tomat.
Vitamin B berfungsi mencegah gangguan saraf, membantu pertumbuhan, menambah selera makan, serta menjaga kesehatan kulit dan mata. Beras tumbuk dan kacang tanah banyak mengandung vitamin B.
Pernahkan kamu sariawan? Penyakit tersebut dapat diakibatkan kekurangan vitamin C. Vitamin C juga berguna meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin C banyak terkandung dalam sayuran dan buah-buahan segar.
Vitamin lainnya adalah vitamin D, E dan K. Vitamin D banyak terkandung dalam minyak ikan, susu, keju, mentega, kuning telur. Vitamin ini berguna dalam pembentukan tulang dan gigi. Vitamin E berguna untuk meningkatkan kesehatan kulit. Kuling telur, minyak ikan, minyak jagung, susu, dan wortel banyak mengandung vitamin E. Adapun , vitamin K berguna untuk membantu mempercepat pembekuan darah. Vitamin K banyak terkandung dalam sayur-sayuran, kacang kedelai, dan susu.
7. MINERAL
Mineral umumnya berguna membangun rangka tubuh. Selain itu, mineral juga berguna mengatur fungsi dan jalannya alat dalam tubuh. Kalsim merupakan salah satu contoh mineral. Kalsium berguna dalam pembentukan tulang dan gigi. Kalsium terdapat didalam makanan, seperti susu, keju, dan kuning telur.
8. A I R
Air berguna membantu melarutkan makanan dan mengangkut zat-zat makanan dalam tubuh. Air juga berguna mengatur pengeluaran sisa makanan yang tidak dibutuhkan. Pengeluaran sisa makanan ini, yaitu melalui air seni (urin) dan keringat. Fungsi yang lain dari air adalah mengatur suhu tubuh dan sebagai penyusun tubuh. Selain dari air yang kamu minum, air dapat diperoleh dari buah-buahan dan makanan yang kamu makan.
9. CARA MENGOLAH SAYURAN YANG BENAR
Manfaat sayuran untuk kesehatan tidak perlu disangsikan. Selain mengandung serat tinggi, sayuran juga merupakan sumber yang baik untuk pemenuhan kebutuhan vitamin dan mineral tertentu. Namun zat gizi yang dikandung akan menurun jika sayuran itu rusak karena tidak tepat penanganannya.
Untuk mengurangi resiko kerusakan zat gizi yang terkandung dalam sayuran, dapat dilakukan hal-hal berikut :
1. Sayur jenis umbi-umbian atau akar segera dicuci dengan air mengalir. Mencuci sayuran dengan air mengalir dapat membersihkan kotorakan tanah dan pasir, menghilang binatang kecil, serta sisa bahan kimia, pupuk dan anti hama yang mungkin masih menempel. Sebaiknya sayuran yang akan dimasak dicuci dahulu lalu dipotong-potong. Cara tersebut, selain praktis, juga mampu memperkecil kehilangan zat gizi yang larut air dan lebih mudah membersihkannya.
2. Sayuran berdaun sebaiknya dimasak jangan terlalu lama. Jangan mrebus atau menumis sayuran sampai daunnya berubah menjadi kekuningan karena struktur molekul klorofil dan vitamin A yang dikandungnya akan berubah.
3. Jika hendak mengonsumsi sayuran dalam keadaan mentah sebagai lalapan sudah dicuci bersih atau disiram dengan air panas mengalir, lalu tiriskan. Sayuran mentah yang kurang bersih mencucinya, termasuk sisa-sisa bahan kimia yang mungkin berbahaya.
10. STRUKTUR DAN FUNGSI ALAT PEREDARAN
DARAH MANUSIA
Didalam tubuh manusia terdapat suatu alat. Alat itu beredar dan berfungsi membawa zat makanan dan oksigen keseluruh tubuh. Selanjutnya alat itu membawa zat sisa dari seluruh tubuh yang dibuang melalui alat ekskresi (alat pengeluaran).
Alat yang berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat makanan keseluruh tubuh disebut alat peredaran darah. Zat yang beredar dan berfungsi sebagai pengangkut adalah darah. Agar darah dapat beredar, diperlukan alat peredaran darah, yaitu jantung dan pembuluh darah.